Mengenal Gunung Kerinci yang Terdapat di Provinsi Jambi

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci, merupakan gunung tertinggi di Sumatra dan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia serta Asia Tenggara, destinasi pendakian yang menawarkan keindahan alam, tantangan, dan kekayaan biodiversitas. Berikut ini rangkuman terkait Gunung Kerinci.

Mengenal Gunung Kerinci

Sumber gambar: IG mt.Kerinci

Gunung Kerinci terletak di perbatasan antara Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi dan Kabupaten Solok Selatan di Sumatera Barat, tepatnya di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Dengan ketinggian mencapai 3.805 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini tidak hanya menjadi puncak tertinggi di Pulau Sumatra, tetapi juga merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara.

Gunung ini tergolong sebagai stratovolcano yang masih aktif, dengan catatan erupsi terakhir terjadi pada Januari 2023. Salah satu keunikan Gunung Kerinci adalah bentuk kerucut sempurna (lebar 13 km, panjang 25 km), kawahnya yang memiliki luas sekitar 400 x 120 meter, dan berisi air berwarna hijau. Dari puncaknya, pendaki dapat menikmati pemandangan yang sangat luas, mencakup Kota Jambi, Padang, Bengkulu, rawa bento dengan air jernihnya, Danau Gunung Tujuh (danau vulkanik tertinggi se-Asia Tenggara), bahkan Samudra Hindia yang membentang di kejauhan.

Selain keindahan alamnya, Gunung Kerinci juga menjadi habitat bagi berbagai satwa langka, seperti harimau sumatra dan badak sumatra. Kawasan ini juga kaya akan flora unik, termasuk bunga langka Rafflesia arnoldii yang terkenal sebagai bunga terbesar di dunia. Keberagaman ekosistem ini menjadikan Gunung Kerinci sebagai salah satu destinasi alam paling berharga di Indonesia, baik untuk pendakian, penelitian, maupun wisata ekologi.

Dikelilingi oleh hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dengan luas 1,4 juta hektar yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, gunung ini tidak hanya menawarkan tantangan pendakian, tetapi juga pengalaman menyatu dengan alam yang masih sangat alami dan terjaga kelestariannya.

Rute Pendakian Gunung Kerinci

Gunung Kerinci

Pendakian menuju puncak Gunung Kerinci umumnya dilakukan melalui rute utama Kersik Tuo di Provinsi Jambi. Perjalanan dimulai dari basecamp pada ketinggian 1.400 mdpl, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan mobil pick-up melalui perkebunan teh menuju Pintu Rimba (1.682 mdpl). Dari sini, pendaki akan memasuki kawasan hutan lebat dengan medan mulai landai hingga tanjakan curam berkemiringan 45-60 derajat menuju Shelter 1 di ketinggian 2.505 mdpl.

Tahap pendakian paling menantang berada pada segmen Shelter 1 menuju Shelter 3 (3.291 mdpl), di mana pendaki harus melalui jalur berakar yang dikenal sebagai “terowongan akar” dengan kondisi tanah yang licin dan lereng terjal. Setelah melewati Shelter 3, perjalanan dilanjutkan melalui medan berbatu vulkanik dengan hembusan angin kencang sambil melintasi Tugu Yudha sebelum akhirnya mencapai puncak tertinggi di 3.805 mdpl. Secara keseluruhan, pendakian normal membutuhkan waktu sekitar 2 hari untuk perjalanan pulang-pergi dengan standar operasional pendakian yang mewajibkan pendaftaran di Pos TNKS (R10) dan hanya memperbolehkan pendakian antara pukul 06.00 hingga 17.00.

Selain rute utama, terdapat alternatif jalur Solok Selatan di Sumatera Barat yang memiliki karakteristik medan lebih ekstrem dengan lereng terjal dan risiko tinggi. Jalur ini melintasi habitat alami kura-kura sehingga tidak disarankan untuk pendaki umum guna menjaga kelestarian ekosistem setempat. Rute ini juga membutuhkan waktu tempuh lebih lama karena harus mengitari lereng gunung sebelum menyambung ke Tugu Yudha.

Google Maps Gunung Kerinci

Daya Tarik Gunung Kerinci

Gunung Kerinci
Danau Gunung Tujuh

Gunung Kerinci menawarkan beragam keunikan alam dan budaya yang memikat para pengunjung. Salah satu daya tarik utamanya adalah pemandangan spektakuler yang bisa dinikmati dari berbagai titik. Danau Gunung Tujuh, danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara dengan ketinggian 1.996 mdpl, menyajikan panorama alam yang memesona dengan airnya yang jernih dikelilingi tujuh puncak gunung. Tidak kalah menakjubkan, Rawa Bento yang terletak di ketinggian 1.300 mdpl merupakan rawa air tawar tertinggi di Sumatera dengan pemandangan alam yang masih sangat alami.

Dari segi keanekaragaman hayati, kawasan Gunung Kerinci menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna langka. Tumbuhan khas seperti bunga Rafflesia arnoldii (bunga terbesar di dunia), pohon cemara, dan berbagai jenis anggrek liar tumbuh subur di sini. Sementara itu, satwa-satwa dilindungi seperti harimau sumatra, tapir, beruang madu, serta lebih dari 140 spesies burung hidup bebas di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Aspek budaya lokal juga menjadi daya tarik tersendiri. Desa Kersik Tuo, yang dihuni oleh masyarakat keturunan Jawa, menawarkan pengalaman budaya unik dengan tradisi dan bahasa Jawa yang masih terjaga. Produk lokal seperti kopi Kerinci yang terkenal aromatik bisa menjadi oleh-oleh khas. Setiap tahun, Festival Danau Kerinci digelar sebagai ajang promosi wisata sekaligus pelestarian budaya, menampilkan berbagai kesenian tradisional dan kuliner khas masyarakat setempat.

Fasilitas Pendakian Gunung Kerinci

Bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Kerinci, tersedia berbagai fasilitas pendukung yang memadai untuk memastikan kenyamanan selama perjalanan. Di Desa Kersik Tuo yang menjadi titik awal pendakian, terdapat beberapa homestay sederhana namun nyaman yang dapat dijadikan tempat beristirahat sebelum atau sesudah pendakian. Homestay-homestay ini biasanya dikelola oleh warga setempat dengan harga yang terjangkau.

Untuk mempermudah perjalanan, di basecamp pendakian tersedia jasa porter dan pemandu yang sudah berpengalaman. Porter akan membantu membawa perlengkapan pendakian, sementara pemandu lokal yang mengenal medan dengan baik akan memandu jalur pendakian dan memberikan informasi penting tentang kondisi gunung. Jasa ini sangat disarankan terutama bagi pendaki pemula.

Sepanjang jalur pendakian, khususnya di beberapa shelter utama, terdapat fasilitas dasar seperti warung kecil yang menjual makanan ringan dan minuman, mushola untuk beribadah, serta toilet sederhana. Meskipun fasilitas ini terbatas, keberadaannya cukup membantu para pendaki selama perjalanan. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, area parkir yang aman tersedia di sekitar basecamp dengan penjagaan dari warga setempat. Fasilitas-fasilitas ini dirancang untuk mendukung kegiatan pendakian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan gunung.

Tips Pendakian Gunung Kerinci

Untuk pengalaman mendaki yang optimal, waktu terbaik adalah pada musim kemarau antara Juni hingga September, saat cuaca relatif kering dan jalur pendakian tidak terlalu licin. Perlengkapan wajib yang harus dibawa meliputi sepatu trekking dengan grip kuat untuk medan berbatu dan berlumpur, jaket tebal untuk menahan udara dingin, serta sleeping bag yang cocok untuk suhu rendah, mengingat suhu di puncak bisa mencapai 5°C terutama pada malam hari.

Aspek keamanan juga perlu diperhatikan, salah satunya dengan menghindari berkemah di antara Pos 1 hingga Pos 3 karena area tersebut merupakan jalur lintasan harimau sumatra. Selalu ikuti arahan pemandu dan patuhi peraturan yang berlaku demi keselamatan selama pendakian.

Itulah informasi seputar Gunung Kerinci, Semoga bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Rhoma Dona, M. (2023). GEOLOGI DAN REZIM TEKTONIK PADA VARIASI STRUKTUR INTRUSI GRANITOID MIOSEN DI KECAMATAN GUNUNG KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI.
  2. Rustiami, H. (2002). Keanekaragaman Palem di Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh, Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatra. Floribunda2(1-8).
  3. Padhila, R., Juliawati, D., & Kholidin, F. I. (2024). Pengalaman psikis muslimah di komunitas pendaki Gunung Kerinci. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling14(2), 102-112.
  4. Eaton, J. A. (2009). An observation of Indonesian Mountain Weasel Mustela lutreolina at Gunung Kerinci, Sumatra, Indonesia. Small Carnivore Conservation40, 27-28.
  5. Badan Geologi. (2023). Laporan aktivitas Gunung Kerinci, Januari 2023. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
  6. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2022). Profil Taman Nasional Kerinci Seblat. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
  7. https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kerinci