Goa Sengering merupakan salah satu destinasi wisata yang menakjubkan di Jambi. Terletak di Desa Tiangko, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin, goa ini menawarkan pengalaman petualangan yang tidak hanya memacu adrenalin tetapi juga memberikan wawasan geologi dan sejarah yang mendalam. Dengan keindahan alam yang masih alami, formasi batuan unik, serta kisah purbakala yang menyertainya, Goa Sengering menjadi daya tarik bagi pecinta alam dan eksplorasi.
Sejarah dan Asal Usul Goa Sengering

Goa Sengering bukan sekadar gua biasa. Berdasarkan cerita masyarakat setempat, gua ini dahulu menjadi tempat tinggal manusia purba. Peninggalan berupa gerabah dan alat serpih pernah ditemukan di dalamnya, meskipun sebagian besar sudah hanyut akibat banjir yang kerap terjadi. Secara geologi, goa ini terbentuk dari Anggota Mersip Formasi Peneta yang berusia sekitar 152 – 66,5 juta tahun, menjadikannya saksi bisu perjalanan panjang alam sejak zaman Jura hingga Kapur.
Selain itu, proses karstifikasi yang terjadi pada batugamping di Goa Sengering menyebabkan terbentuknya marmer hitam dan putih yang semakin memperkaya estetika alami gua ini. Ditambah lagi dengan urat kuarsa dan kalsit yang memperindah dinding-dindingnya, menjadikan Goa Sengering sebagai salah satu keajaiban geologi yang patut dikunjungi.
Daya Tarik Goa Sengering

Masuk ke dalam Goa, pengunjung akan disambut oleh formasi stalaktit dan stalagmit yang megah. Struktur ini terbentuk dari tetesan air yang mengandung kalsium karbonat selama ribuan hingga jutaan tahun. Ada pula pilar-pilar yang terbentuk dari pertemuan stalaktit dan stalagmit, menciptakan pemandangan spektakuler.
Goa Sengering juga memiliki sungai bawah tanah yang panjangnya mencapai 300 meter. Keberadaan sungai ini menambah sensasi eksplorasi yang lebih menantang. Airnya yang jernih menjadi habitat bagi berbagai biota seperti kelelawar, burung walet, lipan, kepiting, ikan, dan udang.
Keunikan Goa terletak pada dindingnya yang sebagian besar sudah mengalami metamorfosis menjadi marmer. Warna hitam dan putih yang menghiasi dinding goa memberikan tampilan estetika yang luar biasa, apalagi jika terkena sorotan cahaya dari senter atau headlamp.
Karena belum banyak dijamah wisatawan, suasana di dalam goa masih sangat alami. Kegelapan total yang menyelimuti goa memberikan tantangan tersendiri bagi para petualang. Tanpa bantuan pencahayaan buatan, mata manusia hampir tidak bisa melihat apa pun di dalamnya.
Selain kelelawar dan burung walet, goa ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis serangga dan krustasea. Lipan besar dan kepiting gua sering ditemukan di sekitar aliran sungai bawah tanah. Suasana yang lembap dan minim cahaya menciptakan ekosistem unik yang menarik untuk diteliti.
Rute dan Akses Menuju Goa Sengering
Untuk mencapai Goa Sengering, perjalanan dimulai dari Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi goa. Waktu tempuhnya sekitar satu jam menggunakan kendaraan bermotor atau mobil. Setibanya di Desa Tiangko, perjalanan harus dilanjutkan dengan tracking sejauh kurang lebih satu jam melewati medan yang cukup menantang.
Jalur menuju goa melibatkan penyeberangan beberapa aliran sungai serta jalan setapak yang licin, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, pengunjung disarankan mengenakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin.
Aktivitas Menarik di Goa Sengering

Bagi penggemar petualangan, menyusuri Goa Sengering adalah pengalaman yang wajib dicoba. Medan yang berliku, formasi batuan yang unik, serta kehadiran sungai bawah tanah memberikan sensasi eksplorasi yang berbeda dari goa-goa lainnya di Indonesia.
Keindahan alami Goa Sengering menjadikannya lokasi yang menarik untuk fotografi. Pencahayaan dari headlamp atau senter dapat menciptakan efek dramatis pada formasi stalaktit dan stalagmit, menghasilkan foto-foto yang luar biasa.
Bagi yang ingin merasakan pengalaman lebih mendalam, berkemah di sekitar Goa bisa menjadi pilihan menarik. Suasana malam yang sunyi dengan latar suara kelelawar dan gemercik air sungai bawah tanah menciptakan suasana yang benar-benar berbeda dari perkotaan.
Fasilitas dan Harga Tiket Masuk
Karena masih tergolong sebagai destinasi wisata alami yang belum terlalu dikembangkan, fasilitas di sekitar Goa Sengering masih sangat terbatas. Tidak ada toilet, tempat parkir resmi, atau penginapan di sekitar lokasi. Namun, bagi wisatawan yang ingin menginap, bisa mencari penginapan di Kota Bangko.
Untuk harga tiket masuk, per Oktober 2023, pengunjung hanya dikenakan biaya sekitar Rp 10.000 per orang. Goa ini juga buka 24 jam, memberikan fleksibilitas bagi wisatawan untuk datang kapan saja.
Tips Berkunjung ke Goa Sengering
- Karena medannya cukup ekstrem, pastikan memakai sepatu anti selip, membawa senter atau headlamp, serta pakaian yang nyaman.
- Hindari berkunjung saat musim hujan karena medan akan menjadi sangat licin dan berbahaya.
- Tidak ada warung atau tempat makan di sekitar goa, jadi pastikan membawa bekal makanan dan minuman yang cukup.
- Stalaktit dan stalagmit membutuhkan ribuan tahun untuk terbentuk, jadi hindari menyentuh atau merusaknya.
- Jika ini pertama kali mengunjungi Goa Sengering, sebaiknya gunakan jasa pemandu lokal agar perjalanan lebih aman dan tidak tersesat.
Bila kamu seorang petualang sejati yang ingin menjelajahi tempat-tempat baru yang belum banyak terjamah, Goa Sengering di Merangin, Jambi, merupakan tempat yang wajib masuk dalam daftar perjalanan kamu! Siapkan perlengkapan, nikmati sensasi petualangan, dan temukan keajaiban alam yang masih tersembunyi di perut bumi.
Baca juga:
- Wisata Air Terjun Serintik Hujan Paneh di Merangin, Jambi
- Cerita Mistis dan Daya Tarik Air Terjun Dukun Betuah Merangin
- Menjelajahi Keindahan Air Terjun Sigerincing Merangin
- Tugu Keris Siginjai, Ikon Kebanggaan Kota Jambi
- Danau Gunung Tujuh di Jambi, Antara Misteri dan Keajaiban Alam
Referensi
- https://geologi.esdm.go.id/geoheritage//pages/site/goa-sengering
- https://geopark.meranginkab.go.id/id/berita/detail/goa-aliran-sungai-sengeringgoa-sengering