Sejarah Museum dan Jembatan Gentala Arasy Kota Jambi

Gentala Arasy Kota Jambi

Gentala Arasy Kota Jambi – Jambi, sebuah provinsi di Pulau Sumatera, menyimpan banyak kekayaan budaya dan sejarah yang patut dikunjungi. Salah satu ikon terbesar yang menjadi kebanggaan masyarakat Jambi adalah Museum dan Jembatan Gentala Arasy. Tempat ini bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga simbol harmonisasi antara budaya Melayu, Islam, dan modernitas. Dengan arsitektur yang memukau, nilai sejarah yang mendalam, serta pemandangan yang menakjubkan, Gentala Arasy telah menjadi salah satu tempat wajib dikunjungi saat berada di Jambi.

Asal Usul Nama Gentala Arasy

Gentala Arasy Kota Jambi

Nama Gentala Arasy memiliki makna filosofis yang dalam. Kata “Gentala” berasal dari dua suku kata, yaitu genta (lonceng) dan tala (harmoni). Sementara itu, Arasy merujuk pada singgasana tertinggi dalam kosmologi Islam. Secara harfiah, Gentala Arasy dapat diartikan sebagai “suara harmonis yang mencapai langit”. Nama ini menggambarkan fungsi menara sebagai penanda waktu salat melalui bunyi loncengnya.

Selain itu, Gentala Arasy juga merupakan akronim dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayoeti, yang merujuk pada tempat kelahiran mantan Gubernur Jambi, Abdurrahman Sayoeti. Beliau adalah tokoh penting yang memimpin Jambi dari tahun 1989 hingga 1999.

Lokasi dan Akses Menuju Gentala Arasy

Gentala Arasy Kota Jambi

Gentala Arasy terletak di Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Lokasinya strategis, berada di tepi Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Sumatera yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Jambi. Untuk menuju Gentala Arasy, pengunjung dapat menggunakan dua pintu masuk:

  • Melalui Menara Gentala Arasy di Jalan KH. M. Ja’afar, Kelurahan Arab Melayu.
  • Melalui Jalan Raden Pamuk di Pasar Jambi.

Kedua akses ini mudah dijangkau baik dengan transportasi umum, kendaraan pribadi, maupun layanan transportasi online. Bagi pengunjung dari luar kota, Bandara Sultan Thaha di Jambi menjadi pintu masuk utama sebelum melanjutkan perjalanan ke Gentala Arasy.

Sejarah Pembangunan Gentala Arasy

Pembangunan Gentala Arasy dimulai pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2014. Proyek ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 88,7 miliar dan diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia saat itu, Jusuf Kalla, pada tanggal 28 Maret 2015, di era pemerintahan Hasan Basri Agus (HBA) sebagai Gubernur Provinsi Jambi.

Gentala Arasy dibangun sebagai upaya untuk melestarikan budaya Melayu Jambi dan memperkuat identitas Islam di wilayah ini. Menara setinggi 80 meter ini tidak hanya menjadi penanda waktu salat, tetapi juga simbol kemajuan Kota Jambi.

Arsitektur Gentala Arasy

Gentala Arasy Kota Jambi

Salah satu daya tarik utama Gentala Arasy adalah arsitekturnya yang memukau. Bangunan ini menggabungkan unsur budaya Melayu dan Islam, menciptakan struktur yang harmonis dan penuh makna.

Jembatan sepanjang 503 meter ini menghubungkan Menara Gentala Arasy dengan Tepian Tanggo Rajo dan Jambi Kota Seberang. Bentuknya yang meliuk seperti huruf “S” menambah keunikan dan estetika jembatan ini. Jembatan ini dirancang khusus untuk pejalan kaki, sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan Sungai Batanghari dengan nyaman.

Menara Gentala Arasy setinggi 80 meter ini memiliki bentuk yang ramping dan elegan. Di puncaknya, terdapat jam di keempat sisinya yang berfungsi sebagai penunjuk waktu salat. Desain menara ini terinspirasi dari menara-menara masjid khas Timur Tengah, namun tetap mempertahankan sentuhan Melayu Jambi.

Museum Menara Gentala Arasy Kota Jambi

Gentala Arasy Kota Jambi

Di dalam kompleks Gentala Arasy, terdapat Museum Menara Gentala Arasy yang diresmikan pada tanggal 3 September 2014 oleh Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin. Museum ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Jambi dan menyimpan lebih dari 100 koleksi artefak bersejarah.

1. Koleksi Unggulan Museum

  • Mushaf Al-Qur’an ini berukuran besar (125 x 180 cm) dan menjadi pusat perhatian di museum. Dibuat pada tahun 2014, Al-Qur’an ini memiliki motif ukiran khas Jambi di setiap lembarnya, menggambarkan kekayaan budaya lokal.
  • Museum ini menyimpan 23 kitab dan naskah bersejarah, termasuk naskah keagamaan, filsafat, pengobatan, dan silsilah tokoh Islam. Salah satu naskah yang menarik adalah Kitab Tafsir Khawatib yang ditulis dalam bahasa Arab.
  • Koleksi ini mencakup destar, sorban, dan topi trobus yang digunakan dalam ritual keagamaan. Topi trobus, misalnya, adalah peninggalan guru di Pondok Pesantren Nurul Iman Kota Jambi.
  • Museum juga menyimpan uang koin dari zaman penjajahan Belanda dan Inggris, yang menjadi bukti sejarah panjang Jambi.
  • Di dinding museum, terdapat pigura tokoh-tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jambi, seperti Datuk Sin Tay, seorang saudagar kaya yang membawa Islam ke wilayah ini.

2. Fasilitas di Museum

  • Ruang pameran yang luas memungkinkan pengunjung menjelajahi koleksi dengan nyaman.
  • Area istirahat tempat untuk bersantai setelah berkeliling.
  • Toko suvenir menjual cenderamata khas Jambi.
  • Pemandu wisata dapat membantu pengunjung memahami sejarah dan koleksi museum.

Jembatan Gentala Arasy

Gentala Arasy Kota Jambi

Jembatan Gentala Arasy bukan sekadar penghubung antara dua wilayah, tetapi juga destinasi wisata yang menawarkan pengalaman tak terlupakan. Berikut ini beberapa keistimewaan Jembatan Gentala Arasy Kota Jambi:

  • Dari jembatan ini, kamu dapat menikmati pemandangan Sungai Batanghari yang luas dan indah. Saat malam tiba, suasana semakin magis dengan cahaya lampu yang menerangi jembatan dan menara.
  • Bentuk jembatan yang meliuk dan desain menara yang megah menjadi latar belakang sempurna untuk foto.
  • Jembatan ini dirancang khusus untuk pejalan kaki, sehingga aman bagi pengunjung yang ingin berjalan-jalan, jogging atau bersepeda.
  • Di ujung jembatan, terdapat pusat wisata yang menyediakan berbagai hidangan khas Jambi, seperti tekwan, gulai kepala kakap, dan ikan baung goreng.
  • Gentala Arasy menjadi semakin indah saat matahari terbenam dan malam hari. Cahaya lampu yang menerangi menara dan jembatan menciptakan suasana romantis.
  • Pelajari sejarah dan budaya Jambi melalui koleksi-koleksi unggulan di Museum Menara Gentala Arasy.

Tips Berkunjung ke Gentala Arasy

  • Kunjungi Gentala Arasy pada pagi atau sore hari untuk menghindari cuaca panas. Malam hari juga menjadi pilihan tepat untuk menikmati keindahan lampu-lampu yang menerangi menara dan jembatan.
  • Jangan lupa membawa kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen-momen indah di Gentala Arasy.
  • Karena kamu akan banyak berjalan, pastikan memakai pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca.
  • Sebelum berkunjung, ada baiknya mempelajari sedikit tentang sejarah dan budaya Jambi agar pengalaman kamu lebih bermakna.

Artikel ini ditulis dengan penuh kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi kamu untuk menjelajahi keindahan Jambi!

Baca juga:

Referensi

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Gentala_Arasy
  2. https://bams.jambiprov.go.id/gentala-arasy-jambi-dan-keistimewaannya/
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Menara_Gentala_Arasy